Rabu, 27 April 2011

KAPARAT MANDAILING

KAPARAT MANDAILING
KABUPATEN PANTAI BARAT MANDAILING
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako


Kaparat dalam bahasa Mesir (Melayu Pesisir) Ranah Nata adalah membayar denda atas perbuatan dosa besar yang dilakukan seperti hubungan suami istri yang dilaku kan pada siang hari di bulan Ramadhan dengan memberi makan 60 orang fakir miskin. Itulah sebagai kifaratnya.
Kaparat yang dimaksud dalam tulisan ini ialah singkatan dari Kabupaten Pantai Ba rat atas pemekaran Kabupaten Mandailing Natal,maka dinamakan Kaparat Mandailing atau Pabarling yaitu nama janin sebuah kabupaten yang akan dilahirkan atas perka winan Mandailing dengan Natal yang sekarang masih dalam kandungan.Kita harapkan agar segera lahir secepatnya.
Sumatera Utara disebabkan berada disebelah Utara Pulau Sumatera,Kalimantan Selatan sebab dia adalah bagian Selatan Pulau Borneo itu dan demikian juga daerah lainnya.Pantai Barat Mandailing adalah wilayah yang berada di pantai bagian Barat Daerah Mandailing ?.Apakah benar Ranah Nata (Natal)itu bagian dari Mandailing ??.
Menurut catatan sejarah,tidak ada disebutkan bahwa Natal itu bagian dari Mandai ling karena Adat Istiadat dan Bahasanya jauh berbeda. Dimanakah letaknya Pantai Timur Mandailing ???. Ranah Nata bukanlah bagian dari Mandailing, tapi dimasukkan kedalam Kabupaten Tapanuli Selatan atau Kabupaten Mandailing Natal. Portugis meli hat Natal pada tahun 1525,tapi tidak ada menyebutkan di Natal Mandailing dan demi kian juga catatan sejarah lainnya.
Pantai Barat itu adalah letak geografis dan bukan nama tempat, tetapi setiap wila yah yang berada atau terletak di bagian Barat dalam daerah pesisir pantai disebut Pantai Barat, sedangkan yang terletak dibagian Timur dikatakan Pantai Timur.
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) ini tidak ada nama sebuah daerah dengan nama letaknya seperti Kabupaten Pantai Timur Melayu,KabUpaten Pantai Selat an Betawi atau Kabupaten Pantai Utara Banjar dan lain sebagainya,kecuali Kabupa ten Pesisir Selatan di Sumatera Barat yang sudah kecolongan memberikan nama itu. Apakah sama letak dengan nama ???
Kalimantan Timur namanya Brunai Darussalam, Timor Timur namanya Timor Leste dan Irian Timur namanya Papua.
Kata Mandailing di Ranah Nata ( Natal ) tidak ada di dapati, tapi orang-orang Mandailing atau perkawinan campuran antar Minangkabau dengan Mandailing disebut Suku Rao. Jadi, Suku Rao adalah sebutan Mandailing menurut Adat Istiadat Ranah Nata. Betapa bodohnya kita orang Madina yang menyamakan letak dengan nama. Kita mengakui bahwa Ranah Nata itu terletak dibagian pantai Barat atau pesisir Barat, tapi namanya bukan Pantai Barat. Mungkin inilah satu-satunya di NKRI ini wilayah bernama letaknya sesudah Kabupaten Pesisir Selatan. Jika kita ibaratkan kepada sapaan untuk orang cacat, inilah si buta, si pincang atau si pandIr dan lain sebagainya.
Apakah kita kurang pandai berbahasa Indonesia ??
Mungkin karena membayar kaparat (kifarat) Mandailing atas di anaktirikannya Ranah Nata (Natal) di pantai Barat ?? Memang ada orang berkata “ Apalah arti sebuah nama “, itu adalah salah sebab karena nama orang mengenalnya. Proses pemekaran biarlah berlanjut hingga lahirnya Kabu paten Pantai Barat (Kaparat) Mandailing, tapi nantinya gantilah dengan nama yang sebenarnya sesuai dengan data dan fakta pepatah petitih berbunyi :

•Dari lambah Sorik Marapi inggi ka tapi omban nan badaboh (Dari lembah Sorik Marapi hingga sampai ke tepi ombak yang berdebur. Lembah Sorik Merapi, itulah Kecamatan Linggabayu, dimana menurut tulisan Bapak H.Pandapotan Nasution SH dalam buku Adat Budaya Mandailing dalam tantangan zaman menyatakan bahwa batas Mandai ling dengan Pesisir adalah Muara Parlampungan.
•Antaro Batu nan Ampek ( Batu yang empat ) ;
Batumundam , Natura di Pantai Kecamatan Mubadis (Muara Batang Gadis).
Batubakuduong, Natasel di Pantai Kecamatan Batahan.
Batugajah , Natatim di lintas jalan Madina Kecamatan Linggabayu
Batusondat , Natasel di pedalaman Kecamatan Batahan
•Batang Natolu ( Sungai yang tiga ) :
Batang Nata , sungai jalur Nalibana ( Nata, Linggabayu Batangnata)
Batang Batahan , sungai jalur Natasel ( Nata Selatan).
Batang Gadis , sungai jalur Natura ( Nata Utara ).
•Pantun yang berbunyi :
Daun pauoh daun barambang ( daun pauh daun berambang )
Bungo tanjuong di padeta (bunga tanjung jadi destar).
Dari jauoh kito datang ( dari jauh kita datang )
Sampei ka kampuong Ranah Nata (sampai ke kampung Ranah Nata).

Mungkinkah Indonesia kecolongan kedua kali ??? Entahlah !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar