Minggu, 08 Mei 2011

KERAJAAN SUNGUIK HITAM

KERAJAAN SUNGUIK HITAM
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana

Pada perjalanan Safary Shaff Ra di jalur Natas bersama Imwar R.Amanda, Ahad tgl.8 Mei 2011, kembali penulis memperoleh sebuah sejarah kerajaan kecil yang bernama “ SUNGUIK HITAM “ di Desa Buburan Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal.
Bermula kerajaan ini diteroka oleh Tuanku Sunguik Ameh yang berasal dari Indopuro Sumatra Barat dengan mendirikan Kerajaan Sunguik Hitam di Bukik Simantuok,Muaro Buayo Putieh Daguok Desa Buburan. Rombongan Tuanku Sunguik Ameh membawa rombongan keluarganya serta seorang panglima kerajaan dengan membawa seekor buaya, seekor harimau dan seekor ayam putih.
Kemudian datang serombongan dari Aceh dan hendak merebut kekuasaan di Kerajaan Sunguik Hitam. Dikarenakan maksud tersebut tidak disenangi oleh Tuanku Sunguik Ameh, maka terjadilah peperangan di Sawang Aceh ,sehingga panglima kerajaan Sunguik Hitam tewas dan orang-orang Aceh membuangnya di dekat sebuah karang sehingga karang tersebut dinamakan Karang Panglima Hitam dan dengan demikianpun nama kerajaan itu dinamakan Kerajaan Sunguik Hitam.
Selanjutnya, orang-orang Aceh lari ke Pulau Tangah dan bertanam kelapa disitu, sedangkan kerajaan Sunguik Hitam,panglimanya digantikan oleh Si Jangguik.
Dengan petunjuk dari ananda Roni Rahmad Batubara, kami mengunjungi Bapak Rusman yaitu cucu dari Datuok Bandaro Hitam (pihak ibunya) dan kemudian kami pergi ziarah ke makam Datuok Bandaro Hitam di Bukik Simantuok dimana panjang kuburan tersebut sekitar 4,5 meter dengan ketinggian batu nisan 40 cm yang terdiri dari batu air. Menurut keterangan dan baru saja terjadi bahwa walaupun batu nisan itu goyah, dengan tenaga empat orang pemuda tidak dapat mencabutnya. Dahulu, buaya itu sering membersihkan kuburan Dt Bandaro Hitam, sedangkan si harimau sebagai pertanda bahwa bila dia mengaum, akan ada masyarakat Buburan yang meninggal dunia.
Selain itu didapat keterangan bahwa Pulau Kapecong yang ditanami dengan kelapa oleh orang dari Nias bernama Si Pecong dan oleh sebab itu pulau tersebut dinamakan Pulau Kapecong.
Adapun Datuk-datuk yang memimpin di Kerajaan Sunguik Hitam antara lain :
1. Datuok Bandaro Hitam ( angku dari ibu Rusman - mantan Kades buburan ).
2. Datuok Pontong.
3. Datuok Kirak
4. Datuok Manan, dan
5. Datuok Tambi.
setelah wafatnya Datuok Tambi,kerajaan Sunguik Hitam berakhir dan sistem Pemerintahan berobah menjadi Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa .
Akhirnya, tepat jam 12.45 kami meninggal kan Desa Buburan menuju ke Nata (pulang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar